Minggu, 04 Maret 2012

Sehari Dalam Kenyataan dan Kebahagiaan (part 1)

Sehari Dalam Kenyataan dan Kebahagiaan
Malam itu kembali datang menyambut pesona ayu seorang cewek bernama Sintya. Seorang gadis dengan kulit hitam manis, berparas cantik dan merupakan pujaan di sekolahnya. Sintya duduk di bangku kelas XII IPA di sebuah Sekolah Menengah Atas di daerah Yogyakarta.
Sebuah kenangan yang kembali teringat di benak Cintya, ketika ia duduk berdua bersama seorang lelaki yang bernama Reno di kelas, ketika mereka berdiskusi tentang pelajaran matematika. Pelajaran yang membuat Sintya semakin dekat Reno, karena   matematika adalah momok bagi Sintya sedangkan untuk Reno, matematika merupakan permainan yang begitu mengasyikkan.
“teeeettttt” bel pul sekolah berbunyi.
Murid – murid siswa tersebut berlarian dengan senyum yang lepas seperti keluar dari penjara. Terlihat Reno berjalan dengan tas hitam di pundaknya menuju parkiran untuk mengambil motor 70-an kesayangannya karena merupakan hadiah ulang tahun dari bapaknya untuk Reno. Ketika memakai helm nya, Reno melihat Sintya berjalan menuju ke arahnya.
“hai Sintya…” sapa Reno
“hai reno, uda mau pulang y?” Tanya Sintya
“iya nih, kamu sendiri gak pulang tya?”
Tiba- tiba datang seorang cowok menyela pembicaraan mereka.
“Tya, pulang bareng aku ren. Sory y…hahaha….” Potong Alex.
Alex adalah anak orang kaya yang menaruh hati terhadap Cintya.
“ow…iya lex, kalian berdua hati - hati di jalan y….” jawab Reno dengan ramah.
“gak cemburu kan kamu ren? Hehehe… lagian masa tega se kamu Ren misalnya ngajak Sintya pulang bareng kamu dengan naek motor buntut mu itu.. kan kasihan Sintya nanti kepanasan, mending naek mobil ku aja” sindir Alex.
“gak ko lex, biasa aja.. hehehe… bener juga ko kata kamu lex, kasihan tya kalau aku boncengin..”
“kamu apaan sih lex?” tya mulai ikut bicara
“aku bareng sama kamu itu hanya karena aku gak enak sama orang tua kita yang sudah bersahabat lama. GAK LEBIH DARI ITU!!!!” tegas tya.
“uda..uda…kalian jangan bertengkar…” reno mencoba menenangkan keadaan.
“jangan sok jadi pahlawan kamu ren!!”
“Ayo tya, cepat kita naek mobil” dengan menarik tangan tya, Alex membawa tya menuju ke mobilnya.
Reno pun pulang dengan perasaan yang sebenarnya tidak begitu mengenakkan setelah ejekan dari Alex tadi tentang motornya.
Di dalam mobil perdebatan Alex dan Cintya kembali pecah.
“maksud kamu tadi apa sih lex?? Aku gak suka dengan sikap kamu yang ngrendahin Reno tadi!!”
“aku gak bermaksud apa- apa ko tya, aku cuma ingin membuat Reno sadar aja tentang siapa dirinya!” jawab Alex
“memang kamu tahu siapa Reno?” Tanya Tya
“tahu lah!! Reno itu orang miskin yang naek motor 70-an, yang bermimpi buat ngedapetin cinta kamu…!!!”
  “masih ada juga ya di dunia ini orang yang mimpi di siang bolong, modal gak punya, Cuma pake motor 70-an, masih aja mimpi dapetin cewek cantik kaya kamu Tya..” jawab Alex
“eh lex,,kamu kalo ngomong ati-ati ya. Walaupun Reno hanya punya motor 70-an tapi hatinya baik gak kaya kamu yang sombong dengan kekayaan orang tua kamu..!!!” kata Tya
“kenapa se tya kamu selalu belain Reno terus??”
“kamu gak lagi jatuh hati kan sama Reno??” Tanya Alex dengan penasaran
“apa urusan kamu lex??”
“gak usah sok ngusik kehidupan pribadi aku..!” jawab tya
“ok..ok…..sory tya, aku cuma pensaran aja.. lagian mana mungkin gitu orang tua kamu ngijinin kamu untuk pacaran dengan cowok miskin gitu…hahahaha…” jawab Alex dengan di akhiri tawa bangga akan dirinya.
Keadaan di mobil itu sepi setelah Tya tidak lagi menanggapi perkataan Alex tentang Reno. Di lain tempat, Reno dengan motor 70-an nya melintasi kota Yogya dengan santai di sore itu. Namun masalah kecil menimpa Reno, ban motornya kempes di tengah perjalanan. Reno dengan sabar mendorong motornya untuk mencari tukang tambal ban terdekat. Ketika sedang mendorong motornya, melintas mobil yang di tumpangi Alex dan Tya. Alex pun berbuat ulah lagi dengan mengejek Reno.
“Woi…!!!” gertak Alex
Reno pun kaget karena gertakan Alex tadi.
“jual aja tu motor buntut mu…hahahha” ejek Alex.
Reno hanya membiarkan ocehan Alex dan hanya melihat mobil itu semakin hilang dari pandangan mata Reno. Setelah berjalan sekitar 1 kilometer, Reno menemukan tempat untuk manambal ban motornya. Ketika di tempat tambal ban, tiba-tiba HP Reno berdering.
“Reno, maapin perkataan Alex tadi y. Jangan kamu masukin hati y. Alex memang orang nya seperti itu. Hati – hati pulang nya y Reno” isi SMS yang Reno terima dari Tya
“iya Tya, gpp ko.. hehehe… iya tya makasih y atas perhatiaanya. Tya juga hati – hati ya pulangnya..” Balas Reno
 “iya Reno.. sama2.. :D” balas tya
Setelah sekitar 15 menit berlalu ban motor Reno sudah selesai di tambal, Reno melanjutkan perjalanan pulang menuju rumahnya.
Tya pun juga telah sampai di rumah nya, lalu dia membuka buku diary nya untuk menulis kisah hidupnya hari ini. Kegemaran Tya adalah menulis diary untuk mengenang apa yang telah dia dapat hari ini.
“Dear diary,,,,hari ini seperti biasa aku harus bertemu dengan mata pelajaran yang namanya MATEMATIKA…  Pelajaran yang selalu membuatku mengeluarkan keringat dingin….  Namun, ada 1 hal yang membuatku senang adalah ketika ku bisa berdua dengan Reno… Hari itu adalah awal ku berdua dengan Reno dan Hari itu akan selalu ku ingat… J

to be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar